LUKA HATI KITA


KISAH ANAK PANAH
January 20, 2009, 1:19 am
Filed under: kehidupan, motivasi | Tags:

seorang pemburu memasuki sebuah hutan. Hari itu ia bermaksud mencari rusa untuk persediaan makannya. Dengan perlengkapan busur dan anak panah ia memasuki hutan dengan langkah ringan.

Namun sayang, hampir seharian ia tidak memperoleh buruannya. Semua anak panahnya meleset. Akhirnya ia mencari tempat untuk sekedar melepaskan lelah.

Dibawah sebuah pohon tua yang sangat rindang, sang pemburu duduk dan melepaskan lelah. Ia bersandar pada pohon tua itu sembari mencari cara agar mendapatkan buruan.

Ketika hampir lepas hari, ia berdoa kepada Tuhan agar memberikan sebuah kayu yang bisa digunakan untuk membuat sebuah anak panah yang baik. Sebab hari ini anak panahnya meleset semua. Tidak ada satupun yang mengenai hewan buruan.

Doanya dijawab oleh Tuhan. Ketika memutuskan untuk kembali pulang, ditengah jalan ia menemukan sebuah ranting yang kuat. Ia mengambilnya sembari tersenyum, “ini akan menjadi sebuah anak panah yang hebat !”.

Demikianlah, siang malam ia membuat anak panah dari ranting yang ia temui. Malam dan siang dilewatinya tanpa mengenal lelah. Ia membuat anak panah dengan segenap kemampuannya. Sang pemburu tak mengenal lelah.

Segala pengorbanan sang pemburu terbayar lunas. Kini didepannya sebuah anak panah telah tercipta. Sungguh bagus. Kuat dan pasti mampu menjadi anak panah yang tangguh. “sudah saatnya anak panah ini dicoba !” , pikir sang pemburu.

Berangkatlah sang pemburu ke dalam hutan, dengan satu tujuan mencoba anak panah buataannya. Setelah berada dalam hutan, dilihatnya seekor rusa sedang makan. “Ini saatnya !”. Sang pemburu mengambil anak panah dan menariknya, siap untuk dilepaskan.

Ketika anak panah ditarik, sang pemburu teringat akan kerja kerasnya selama ini. Ia merasa sayang anak panah buatannya ini akan rusak. Ia tidak rela menghadapi kenyataan itu. Dikendurkannya tarikan anak panah itu. Ia mengurungkan niatnya. “Akan ku coba lain kali saja !”, sang pemburu mencoba menghibur dirinya.

Tapi demikianlah, sang pemburu tidak pernah melepaskan anak panahnya. Ia terlalu sayang pada nak panah itu. Hingga akhirnya, ketika sang pemburu menjadi tua dan tak sanggup lagi berburu, anak panah buatannya itu berubah menjadi pajangan semata. Ia tidak pernah merasakan gunanya menjadi anak panah.

Bila kita memiliki anak, kasih dan sayang itu penting bagi jiwanya. Namun , ada waktunya seorang anak diberi waktu untuk mencari jalannya. Orang tua hanyalah sang pemburu yang melepaskan anak panah. Tapi sang anak panah , harus mencari jalannya. Jangan pernah takut untuk membuat sang anak panah melesat.

Bila sang pemburu menua, dan tak mampu lagi melepaskan anak panah. Bagaimana jadinya sang anak panah?



Hello world!
November 11, 2008, 11:51 pm
Filed under: Uncategorized

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!